Rabu, 28 November 2012

terpenoid


Perkembangan penggunaan obat-obatan tradisional khususnya dari tumbuh-tumbuhan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah cukup meluas. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah meniran (Osward, 1995).
Meniran adalah herba yang berasal dari genus Phyllanthus dengan nama ilmiah Phylanthus niruri Linn (Heyne, 1987). Herba ini secara tradisional dapat digunakan sebagai obat radang ginjal, radang selaput lendir mata, virus hepatitis, peluruh dahak, peluruh haid, ayan, nyeri gigi, sakit kuning, sariawan, antibakteri, kanker, dan infeksi saluran kencing (Anonim, 2005; Mangan,2003).Herba meniran mengandung metabolit sekunder plavonoid, terpenoid, alkaloid dan steroid (Kardinan dan Kusuma, 2004). Beberapa hasil penelitian menunjukkan senyawa terpenoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri yaitu monoterpenoid linalool, diterpenoid (-) hardwicklic acid, phytol, triterpenoid saponin dan triterpenoid glikosida (Grayson, 2000; Bigham et al., 2003; Lim et al., 2006; Anonim, 2007; Anonim, 2007).
penelitian untuk mengetahui apakah herba meniran (Phyllanthus niruri Linn) mengandung senyawa terpenoid antibakteri dapat digunakann cara ekstraksi dan sokletasi. Bahan kimia yang digunakan dalam
penelitian terdiri dari metanol (p.a), asam asetat
anhidrida (p.a), H2SO4 pekat, kloroform (p.a), n-
heksana (p.a), benzena (p.a), KOH 10%, kalsium
klorida anhidrat, HCl 4 M, kalium bromida,
silika GF254, silika G60, akuades.
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh bagian herba meniran segar
(Phyllanthus niruri Linn) yang diperoleh dari
Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta
Utara, Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Herba
meniran dikeringkan kemudian diblender sampai
berbentuk serbuk.
Bahan kimia yang digunakan dalam
penelitian terdiri dari metanol (p.a), asam asetat
anhidrida (p.a), H2SO4 pekat, kloroform (p.a), n-
heksana (p.a), benzena (p.a), KOH 10%, kalsium
klorida anhidrat, HCl 4 M, kalium bromida,
silika GF254, silika G60, akuades.

Ekstrak n-heksanaa diuji aktivitasnya terhadap bakteri Eschericia coli dan Staphyloccocus aureus dengan tahap – tahap sebagai berikut :
1. Diambil sebanyak satu koloni biakan bakteri Eschericia coli dengan       menggunkan jarum ose yang dilakukan secara aseptis.
2. Dimasukkan ke dalam tabung yang berisi 2 mL Mueller-Hinton broth kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35ÂșC .
3. Suspensi bakteri homogen yang telah diinkubasi siap dioleskan pada permukaan media Mueller-Hinton agar, secara merata dengan menggunakan lidi kapas yang steril.
 

3 komentar:

  1. Apakah terbentuknya warna ungu stelah ekstrak n-heksana dirxkan dgn pereaksi Lieberman Buchar menjadi slah satu bukti mengandung senyawa tepenoid? Bagaimana ekstraksi dengan sokletasi pada n-heksana menghasilkan daya hambat lebih besar dibanding dengan cara maserasi?

    BalasHapus
  2. Ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf yaitu:

    1.Pelarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan-perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan-perubahan harga Rf.
    2.Suhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran.
    3.Ukuran dari bejana, volume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-komponen pelarut dari kertas. Jika bejana besar digunakan, ada tendensi perambatan lebih lama, seperti perubahan komposisi pelarut sepanjang kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan dan kompisisi mempengaruhi harga Rf.
    4.Kertas, pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran juga mempengaruhi kesetimbangan partisi.
    5.Sifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi diantara volume-volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf mereka.

    BalasHapus
  3. Senyawa yang ada pada Fraksi n-heksan hasil sokletasi merupakan senyawa terpenoid yang aktif antibakteri. Oleh karena itu pada fraksi n-heksan hasil sokletasi memberikan daya hambat yang lebih baik

    BalasHapus